ETIKA BERTETANGGA YANG HARUS KAMU MILIKI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Setiap manusia seharusnya memiliki etika dalam kehidupannya masing-masing, karena di setiap tempat dan waktu tentu saja kita wajib menerapkan etika yang berlaku di tempat tersebut, entah itu di tempat kerja, sekolah, fasilitas umum, hingga di rumah kita sekalipun.
Jika di rumah sendiri kita memiliki etika, harusnya kita juga memilikinya dalam kehidupan bertetangga, kita juga harus memiliki etika dalam bersosial dengan tetangga, coba bayangkan jika kamu tidak memiliki etika, apa feed back yang akan kamu dapatkan dari tetangga di sekitar rumahmu? Atau sebaliknya, coba ganti posisi kamu yang memiliki tetangga tidak memiliki etika, pasti kamu kesal kan? Atau mungkin bisa saja terjadi keributan antara kamu dan tetangga karena sama-sama tidak dapat menahan emosi lagi. Untuk itu, berikut akan kami tuliskan Etika Bertetangga Yang Harus Kamu Miliki!
JANGAN MENDENGAR MUSIK TERLALU KERAS!
Setiap orang pasti menyukai musik, entah itu musik dengan genre metal, rock, pop, bahkan dangdut. Dan tentu saja setiap orang memiliki banyak perangkat untuk mendengarkan musik kesukaannya, ada yang suka mendengarkan musik menggunakan earphone dan ada juga yang suka mendengarkan musik menggunakan speaker.Untuk kamu yang suka mendengarkan musik menggunakan speaker aktif, kamu juga harus paham etika bertetangga agar tidak mengganggu tetangga sekitar rumahmu, karena belum tentu saat irtu mereka juga ingin mendengarkan musik yang kamu putar, bahkan mungkin mereka sedang tidak enak badan dan butuh waktu untuk istirahat dengan tenang di rumahnya. Oleh karena itu etika bertetangga ini sangat wajib kamu terapkan, karena jika kamu tidak menerapkan etika bertetangga ini, besar kemungkinan tetanggamu juga tidak menerapkan etika bertetangga nya padamu, bisa saja suatu saat mereka akan membalas mendengarkan musik dengan volume yang kencang saat kamu sedang terkapar sakit di rumah, menyebalkan bukan?
JANGAN MEMBAKAR SAMPAH DI HALAMAN RUMAH
Etika kehidupan bertetangga yang kedua adalah jangan membakar sampah di halaman rumah kamu. Menurut laman Climate Central, adanya kandungan hidrokarbon benzopirena dalam asap pembakaran sampah dinilai lebih berbahaya dibanding asap rokok. Gas beracun tersebut memiliki potensi bahaya 350 kali lebih besar ketimbang asap rokok. Zat ini bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker, memicu kerusakan hati dan ginjal, mudah lelah dan iritasi pada kulit.
Nah, sekarang kita sudah mengetahui bahaya dari asap pembakaran sampah, selain membahayakan untuk diri sendiri, asap tersebut juga berbahaya bagi tetangga yang tinggal di sekitar rumah kamu, mungkin api pembakaran sampah tersebut memang berada di halaman rumah kamu sendiri, tapi perlu kamu tahu, asap hasil pembakaran sampah yang kamu lakukan terbang terbawa angin masuk ke rumah tetangga kamu!
Kegiatan membakar sampah ini merupakan tindakan yang tidak memiliki etika bertetangga sama sekali, banyak hal yang merugikan bagi tetangga kamu, mulai dari pakaian yang mereka jemur menjadi bau asap karena asap yang kamu sebabkan hingga menyakit yang akan mengancam tetanggamu yang tercemar asap hasil dari perbuatanmu, sangat tidak beretika memang. Coba kamu bayangkan, Andai kamu memiliki tetangga yang tidak memiliki etika seperti itu? Tentu saja kamu akan sangat dirugikan, begitu juga dampak sebaliknya bagi tetanggamu jika kamu tidak memiliki etika bertetangga seperti kasus di atas.
JANGAN NGEBUT DI JALAN KOMPLEK RUMAHMU!
Etika bertetangga yang ketiga ini juga tidak kalah penting harus kita terapkan, apalagi buat kamu yang memiliki tempat tinggal di kompleks perumahan padat penduduk di mana biasanya kompleks tersebut memiliki badan jalan yang sempit. Coba kamu bayangkan jika seandainya kamu atau tetanggamu tidak menerapkan etika tersebut, bisa-bisa akan terjadi banyak hal yang tidak diinginkan. Misalnya saja kompleks tempat kamu tinggal terdapat banyak anak-anak yang sering bermain di jalan depan rumah mereka pada sore hari, lalu kamu atau tetanggamu dengan angkuhnya berkendara sambil ngebut ketika mau berangkat dari/atau pulang ke rumah. Sangat berbahaya bukan? Mungkin saja terjadi sebuah kecelakaan, karena sama-sama kita ketahui sifat anak-anak yang sedang bermain sangat jarang memperhatikan pergerakan di sekelilingnya, dan ketika kamu atau tetanggamu ngebut dan ada sebuah pergerakan tak terduga dari seorang anak, entahlah, bayangkan sendiri akibatnya!
Belum lagi jika kamu atau tetanggamu menggunakan knalpot racing di sepeda motornya, lalu ngebut ketika keluar dari rumah, sungguh terlihat sangat tidak memiliki etika, tidak memiliki tata krama! Mengapa saya katakan seperti itu? Coba kamu bayangkan jika kamu memiliki tetangga yang sudah lansia dan dalam kondisi sakit, apakah suara knalpot itu nyaman bagi didengar oleh telinga dan jantungnya? Sementara kamu atau tetanggamu yang menggunakan knalpot itu dengan kampungannya merasa keren dengan kendaraan yang dimilikinya.
PASTIKAN HEWAN PELIHARAANMU TIDAK BERKELIARAN
Etika bertetangga berikut ini sangat saya rekomendasikan untuk kamu yang memiliki hobi memelihara hewan, dan bukan hanya untuk kamu yang hobi memelihara hewan, etika ini juga berlaku untuk kamu yang memiliki usaha sampingan dengan beternak hewan. Sah-sah saja jika kamu memelihara hewan seperti seekor anjing atau seekor kucing di rumahmu, atau sah-sah saja jika kamu mempunyai atau berencana membuat usaha sampingan dengan beternak hewan di halaman rumahmu.
Namun sebelum kamu melakukan semua hal itu, coba kamu pikirkan lagi mengenai hobi tersebut apakah kamu sudah mempersiapkan semua kebutuhan seperti kandang dan pangannya? Dan jika semua itu sudah kamu persiapkan alangkah baiknya kamu juga memikirkan dampaknya terhadap tetangga di sekitar rumahmu. Jika kamu memiliki peliharaan seekor anjing atau kucing, kamu wajib mengikatnya di kandang atau jika kamu ingin memiliki peliharaan yang aktif bergerak, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk memagar sekeliling rumahmu untuk memastikan anjing atau kucing peliharaanmu tidak pergi ke pekarangan rumah tetanggamu.
Mungkin kamu berpikir terlalu berlebihan jika hanya mempersoalkan seekor anjing atau kucing memasuki halaman rumah tetanggamu, tapi itu kan hanya sudut pandangmu sendiri, apakah kamu tahu bagaimana sudut pandang tetanggamu? Mungkin kamu tidak tahu bagaimana kesalnya tetanggamu ketika baru selesai membersihkan lantai teras rumahnya kemudian dengan tanpa dosa hewan peliharaanmu mengotorinya ketika berjalan atau berbaling di atasnya. Atau kemungkinan lebih buruknya jika ada anak-anak yang merasa gemas dengan peliharaanmu, sementara hewan tersebut merasa terancam lalu menggigit anak tersebut, apa kamu mau bertanggung jawab? Sekalipun kamu bertanggung jawab apakah warga sekitar akan diam saja terhadap hewan peliharaanmu?
Sangat jelas untuk etika bertetangga di poin ini sangat saya anjurkan untuk kamu yang ingin atau sudah memiliki hewan peliharaan, sebagaimana kamu nyaman dengan kehadiran binatang kesayanganmu, kamu juga harus mempertimbangkan kenyamanan tetangga di sekitar rumahmu!
TIDAK IKUT BERGOSIP DENGAN TETANGGA
Etika bertetangga yang terakhir adalah dengan tidak ikut-ikutan bergosip dengan tetangga! Etika ini sangat sering disepelekan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan bergosip sangat umum terjadi ketika para tetangga sudah berkumpul di suatu tempat untuk saling berbagi kabar-kabar gosip terbaru mengenai orang lain yang bukan tidak mungkin itu orang-orang di sekitar tempat tinggalmu.
Sudah jelas kegiatan gosip itu perbuatan yang salah, selain membuat orang berdosa, bergosip juga dapat menimbulkan fitnah. Untuk itu sangat dibutuhkan menerapkan etika bertetangga dengan tidak ikut-ikutan bergosip andaikan ada tetangga yang sedang berkerumun bergosip di dekat kamu.
Mungkin cukup sekian beberapa etika bertetangga yang dapat saya sebutkan kali ini. Dimanapun kamu tinggal, entah itu sebuah apartemen atau sebuah kompleks perumahan, kamu harus menerapkan etika bertetangga dalam menjalankan kehidupan bertetanggamu sehari-hari, agar kamu dan tetanggamu hidup dengan nyaman dan saling harga-menghargai.
Tetangga gak ada akhlak itu namanya wkwkwk
BalasHapus